Senin, 19 Januari 2009

Langkah-Langkah Trouble Shooting Pada Peralatan Listrik

1.Untuk mengetahui kerusakan pada suatu peralatan listrik yang perlu dilakukan pertama kali adalah men-cek apakan suplai tegangan masuk ke peralatan tersebut sesuai dengan yang diperlukan. Biasanya setiap peralatan listrik memiliki spesifikasi data yang tertera di peralatan tersebut. Untuk ini diperlukan alat untuk mengetahui hal tersebut yaitu multi tester dan tespen. Dimana multitester digunakan untuk mengukur besar tegangan dan untuk mengetahui bagus atau tidaknya sambungan-sambungan kabel, sedangkan tespen digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya fasa (biasa disebut “api”) listrik bolak-balik.

Jika kita tidak memiliki multitester, paling tidak kita harus memiliki tespen, karena selain tespen digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya arus listrik juga dapat digunakan untuk memeriksa dan mengetahui kerusakan pada peralatan listrik rumahan.

Pada peralatan listrik rumah tangga seperti setrika misalnya, untuk mengetahui penyebab kerusakan dengan menggunakan tespen dapat dilakukan dengan cara sbb.:

- Pertama-tama buka kotak terminal yang ada pada setrika, sehingga terminal kabel terlihat.

- Hubungkan setrika dengan listrik (masukkan steker setrika ke stop kontak).

- Periksa dengan menggunakan tespen apakah litrik masuk sesuai, yaitu dengan menyentuh ujung tespen ketiap-tiap terminal kabel tadi, jika kedua terminal yang di tes membuat tespen menyala (yang menandakan ada api/fasa) atau malah tidak menyala sama sekali, berarti kabel setrika tersebut ada yang putus (salah satu).

- Untuk lebih memastikan periksa kembali stop kontak, jika memang stop kontak normal (satu badan dan satu api) dapat dipastikan kabel setrika tadi bermasalah.

- Namun jika suplai normal berarti elemen setrika tersebut yang bermasalah (bisa jadi putus)

Kenapa bisa kedua terminal tadi menjadi fasa (tespen menyala)?

Hal ini didasarkan atas sifat peralatan listrik tersebut, dimana dalam hal ini setrika merupakan peralatan listrik yang bersifat induktif (belitan/kumparan), dimana suatu belitan ataupun kumparan dapat diibaratkan dengan suatu gulungan kabel yang mana ujung yang satu berhubungan dengan ujung yang lainnya, sehingga apapun yang ada di salah satu ujung belitan tersebut (baik itu fasa/api, ataupun netral/badan) akan dihantarkan ke ujung yang satunya lagi.



2. Untuk peralatan listrik yang berbau gulungan seperti kipas angin, pompa air, mikser, blender, dan lain sebagainya. Jika telah diperiksa tegangan suplai masuk sesuai dengan yang tertera namun peralatan tidak mau hidup lakukan langkah sbb.:

- petama-tama hubungkan peralatan tersebut dengan listrik, untuk hal ini kita ambil contoh saja kipas angin.

- Setelah dihubungkan dengan listrik, coba dihidupkan (dengan menekan tombol dan memutar timer).

- Jika kipas tidak berputar, rasakan apakah terdapat dengung pada bagian mesin (motor) atau belakang kipas tersebut.

- Jika tidak terdapat dengung berarti kumparan motor tidak mendapat suplai tegangan, jika hal ini terjadi cabut kembali kabel dari stop kontak dan bongkar kipas dan motornya. Lihat apakah kumparan terbakar, jika tidak berarti thermofuse putus. Thermofuse adalah sekering panas yang terdapat pada kipas angin, biasanya diletakkan melekat pada kumparan motor, bentuknya ada yang bulat memanjang ada juga yang kotak ataupun bulat pipih memanjang berwarna hitam. Ganti thermo fuse tersebut dan pasang kembali kipas, hati-hati dalam bongkar pasang motor, usahakan agar kumparan tidak lecet/terluka.

- Jika terdapat dengung, coba pancing kipas dengan cara memutar kipas menggunakan tangan, jika setelah dipancing kipas hidup normal dapat dipastikan kondensor lah yang harus diganti.

- Namun jika setelah dipancing kipas tetap tidak mau berputar, berarti terdapat salah satu kumparan start yang putus, jika begitu motor minta di gulung ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar